Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Kamis, 05 Maret 2009

Imam Mahdi

Sungguh, bumi ini akan dipenuhi oleh kezhaliman dan kesemena-menaan. Dan apabila kezhaliman serta kesemena-menaan itu telah penuh, maka Allah SWT akan mengutus seorang laki-laki yang berasal dari umatku, namanya seperti namaku, dan nama bapaknya seperti nama bapakku (Muhammad bin Abdullah). Maka ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kemakmuran, sebagaimana ia (bumi) telah dipenuhi sebelum itu oleh kezhaliman dan kesemena-menaan. Di waktu itu langit tidak akan menahan setetes pun dari tetesan airnya, dan bumi pun tidak akan menahan sedikit pun dari tanaman-tanamannya. Maka ia akan hidup bersama kamu selama 7 tahun, atau 8 tahun, atau 9 tahun. [HR. Thabrani]

Imam Mahdi sebenarnya adalah sebuah nama gelar sebagaimana halnya dengan gelar khalifah, amirul mukminin dan sebagainya. Imam Mahdi dapat diartikan secara bebas bermakna “Pemimpin yang telah diberi petunjuk”. Dalam bahasa Arab, kata Imam berarti “pemimpin”, sedangkan Mahdi berarti “orang yang mendapat petunjuk”. Nama Imam Mahdi sebenarnya seperti yang disebutkan dalam hadits di atas, ia bernama Muhammad (seperti nama Nabi Muhammad), nama ayahnya pun sama seperti nama ayah Nabi Muhammad SAW yaitu Abdullah. Nama Imam Mahdi sama persis dengan Rasulullah SAW yaitu Muhammad bin Abdullah.

Diantara ciri-ciri beliau adalah seperti tersebut dalam hadits:

Al-Mahdi berasal dari umatku, berkening lebar, berhidung panjang dan mancung. Ia akan memenuhi bumi ini dengan keadilan dan kemakmuran, sebagaimana ia (bumi ini) sebelum itu dipenuhi oleh kezhaliman dan kesemena-menaan, dan ia (umur kekhalifahan) berumur tujuh tahun. [HR. Abu Dawud dan al-Hakim]

Al-Mahdi berasal dari umatku, dari keturunan anak cucuku. [HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, dan al-Hakim]

Pada akhir zaman akan muncul seorang khalifah yang berasal dari umatku, yang akan melimpahkan harta kekayaan selimpah-limpahnya. Dan ia sama sekali tidak akan menghitung-hitungnya. [HR. Muslim dan Ahmad]

Jadi, Imam Mahdi itu bernama Muhammad bin Abdullah, termasuk ummat Nabi Muhammad, bahkan dari keturunan beliau SAW, berkening lebar, berhidung panjang dan mancung. Dan beliau akan memimpin ummat serta memenuhi bumi dengan keadilan dan kemakmuran. Beliau memimpin ummat Islam selama 7 tahun. Maka pahamilah hal ini, wahai mereka yang tidak percaya akan adanya Imam Mahdi! Nabimu sendiri telah menyebutkan ciri-ciri fisiknya.

Dibai’atnya Imam Mahdi

Kemunculan Imam Mahdi bukan karena kemauan Imam Mahdi itu sendiri melainkan karena takdir Allah yang pasti berlaku. Bahkan Imam Mahdi sendiri tidak menyadari bahwa dirinya adalah Imam Mahdi melainkan setelah Allah SWT mengislahkannya (mempersiapkan dirinya) dalam suatu malam, seperti yang dikatakan dalam sebuah hadits berikut:

Al-Mahdi berasal dari umatku, yang akan diislahkan oleh Allah dalam satu malam. [HR. Ahmad dan Ibnu Majah]

Dibai’atnya Imam Mahdi akan di dahului oleh beberapa tanda-tanda sebagaimana yang disebutkan dalam beberapa hadits berikut:

Aisyah Ummul Mukminin RA telah berkata: Pada suatu hari tubuh Rasulullah SAW bergetar dalam tidurnya. Lalu kami bertanya, ‘Mengapa engkau melakukan sesuatu yang belum pernah engkau lakukan wahai Rasulullah?’ Rasulullah SAW menjawab, ‘Akan terjadi suatu keanehan, yaitu bahwa sekelompok orang dari umatku akan berangkat menuju baitullah (Ka’bah) untuk memburu seorang laki-laki Quraisy yang pergi mengungsi ke Ka’bah. Sehingga apabila orang-orang tersebut telah sampai ke padang pasir, maka mereka ditelan bumi.’ Kemudian kami bertanya, ‘Bukankah di jalan padang pasir itu terdapat bermacam-macam orang?’ Beliau menjawab, ‘Benar, di antara mereka yang ditelan bumi tersebut ada yang sengaja pergi untuk berperang, dan ada pula yang dipaksa untuk berperang, serta ada pula orang yang sedang berada dalam suatu perjalanan, akan tetapi mereka binasa dalam satu waktu dan tempat yang sama. Sedangkan mereka berasal dari arah (niat) yang berbeda-beda. Kemudian Allah SWT akan membangkitkan mereka pada hari berbangkit, menurut niat mereka masing-masing. [HR. Bukhary, Muslim]

Sungguh, Baitullah ini akan diserang oleh suatu pasukan, sehingga apabila pasukan tersebut telah sampai pada sebuah padang pasir, maka bagian tengah pasukan itu ditelan bumi. Maka berteriaklah pasukan bagian depan kepada pasukan bagian belakang, dimana kemudian semua mereka ditenggelamkan bumi dan tidak ada yang tersisa, kecuali seseorang yang selamat, yang akan mengabarkan tentang kejadian yang menimpa mereka. [HR. Muslim, Ahmad, Nasai, dan Ibnu Majah]

Suatu pasukan dari umatku akan datang dari arah negeri Syam (Palestina) ke Baitullah (Ka’bah) untuk mengejar seorang laki-laki yang akan dijaga Allah dari mereka. [HR. Ahmad]

Akan dibaiat seorang laki-laki antara makam Ibrahim dengan sudut Ka’bah. [HR. Ahmad, Abu Dawud]

Kepemimpinan Imam Mahdi

Dalam hadits yang disebutkan di atas Imam Mahdi akan memimpin selama 7 atau 8 atau 9 tahun. Semasa kepemimpinannya Imam Mahdi akan membawa kaum muslimin untuk memerangi kezhaliman, hinga satu demi satu kezhaliman akan tumbang takluk dibawah kekuasaanya.

Kemenangan demi kemenangan yang diraih Imam Mahdi dan pasukannya akan membuat murka Raja Kezhaliman (Dajjal) sehingga membuat Dajjal keluar dari persembunyiannya dan berusaha membunuh Imam Mahdi beserta pengikutnya.

Kekuasaan dan kehebatan Dajjal bukanlah lawan tanding Imam Mahdi. Oleh karena itu, sesuai dengan takdir Allah, maka Allah SWT akan menurunkan Nabi Isa dari langit yang bertugas membunuh Dajjal. Imam Mahdi dan Nabi Isa akan bersama-sama memerangi Dajjal dan pengikutnya, hingga Dajjal mati ditombak oleh Nabi Isa di “pintu Lod” dalam kompleks Al-Aqsa.

Turunnya Nabi Isa

Dari Abu Hurairah, katanya Rasulullah s.a.w bersabda: “Sudah dekat masanya turun kepada kamu Ibnu Maryam menjadi hakim yang adil, yang akan membunuh Dajal, membunuh babi, menghancurkan salib dan menghapuskan cukai kerana harta ketika itu melimpah ruah. Ketika itu nanti manusia hanya sujud kepada Allah Tuhan sekalian alam.”

Ummu Syuraik bertanya kepaad Rasulullah s.a.w tentang hari Dajal: “Ya Rasulullah, ke mana orang-orang Arab ketika itu?” Rasulullah s.a.w menjawab: “Jumlah mereka pada waktu itu terlalu sedikit. Mereka lari ke Baitul Maqdis menjumpai Imam mereka, seorang lelaki sholih (Imam Mahdi).

Jabir bin Abdullah berkata, “Saya mendengarkan Rasulullah bersabda, ‘Umatku tidak akan berhenti berperang untuk membela yang benar hingga datang hari kiamat’. Rasulullah lalu bersabda, ‘Kemudian, turunlah Isa bin Maryam dan pemimpin mereka berkata, ‘Ke sinilah dan pimpinlah kami dalam sembahyang’, namun dia akan berkata, ‘Tidak! Sebab sebagian kalian adalah pemimpin untuk sebagian yang lain, sebagai penghormatan Allah terhadap umat ini’” [HR Muslim]

Nabi Isa akan turun ketika Imam Mahdi telah siap memimpin shalat Shubuh di Masjidil Aqsha. Melihat kedatangan beliau as, Imam Mahdi mempersilahkan beliau as untuk menjadi Imam. Namun Nabi Isa as lebih suka menjadi ma`mum dari ummat Nabi Muhammad SAW.

Abu Hurairah (ra) meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, “Tidak ada seorang nabi pun antara saya dan Isa. Sesungguhnya, dia akan turun ke bumi. Maka jika kalian melihatnya, kenalilah dia. Dia adalah seorang laki-laki dengan ukuran sedang, berkulit putih kemerah-merahan. Dia memakai dua baju kuning terang. Kepalanya seakan-akan ada air yang mengalir walaupun sebenarnya ia tidak basah. Dia akan berperang melawan manusia untuk membela Islam. Dia akan menghancurkan salib, membunuh babi, menghapuskan jizyah. Allah akan menghapuskan semua agama di zamannya kecuali Islam. Isa akan membunuh Dajjal dan dia akan hidup di bumi selama empat puluh tahun dan kemudian dia meninggal. Kaum muslimin akan menyembahyangkan jenazahnya”. [Abu Dawud]

Menurut Ibnu Katsir, Nabi Isa diangkat pada usia 33 tahun. Dan beliau as akan turun kembali, dan menetap di bumi selama 7 tahun lagi, lalu wafat. Sehingga Nabi Isa as tinggal di bumi selama 40 tahun lamanya, yaitu 33 tahun ditambah 7 tahun.

Imam Mahdi dan Nabi Isa Memerangi Dajjal

Selesai sholat, Nabi Isa as berkata kepada semua jama’ah: “Bukakan pintu itu.” Mereka membuka pintu Masjid itu. Tiba-tiba terlihatlah Dajal dan di belakangnya ada 70,000 Yahudi lengkap membawa senjata.

Melihat Nabi Isa ada di dalam masjid itu, Dajjal tiba-tiba saja layu atau cair seperti cairnya garam disirami air. Dajjal itu lari terbirit-birit karena ketakutan. Nabi Isa bersama kaum Muslimin terus saja mengejarnya kemudian menjumpainya di Babu Luddi (Pintu Ludd). Dan di sanalah Nabi Isa as membunuh Dajjal.

Orang-orang Yahudi pun akan dikalahkan dan dibinasakan Allah pada waktu itu. Mereka mencoba lari dan bersembunyi tetapi semua benda tempat mereka bersembunyi akan pandai berbicara dengan seizin Allah. Benda-benda dimaksud termasuklah dinding, batu, pohon, dan sebagainya. Kalau ada orang Yahudi yang bersembunyi di balik mereka, benda-benda itu akan memberitahukannya. Jika mereka bersembunyi di balik batu, maka batu pun berkata: “Wahai hamba Allah yang beriman, di sini ada orang Yahudi, bunuhlah dia.” Begitu pula jika bersembunyi di balik pohon, kecuali pohon Ghorqod, dia itu pohon Yahudi.

Kemakmuran dan Kedamaian

Setelah kejadian itu, bumi menjadi damai. Tidak ada lagi perang. Tidak ada saling cemburu, dengki, saling memarahi dan mengganggu antara sesama makhluk Allah. Sehingga ada anak perempuan yang bermain-main dengan harimau dan harimau itu tidak menerkamnya. Serigala akan tinggal bersama domba, dan macan tutul akan berbaring di samping kambing. Seluruh dunia ketika itu diliputi oleh kedamaian, keamanan dan ketenteraman. Ketika itu, tidak ada yang disembah selain Allah.

Sumber: hotarticle.org



Tidak ada komentar:

Posting Komentar